ILMU SOSIAL DASAR
“Masalah Sosial”
Di Susun Oleh :
Farah Diba Az-Zahra (52415481)
Teknik Informatika
Universitas Gunadarma
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan nikmat iman dan islam kepada kita, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, keluarga,sahabat dan kita sebagai generasi penerusnya hingga
akhir zaman.Penyusunan makalah ini bertujuan untuk.Mengangkat permasalahan - permasalahan tentang masalah
perilaku sosial kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dan mendukung makalah ini.
Dengan menyelesaikan makalah ini ini, tidak jarang penyusun
menemui kesulitan. Namun penyusun sudah berusaha sebaik mungkin untuk
menyelesaikannya, oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran dari
semua pihak yang membaca yang sifatnya membangun untuk dijadikan bahan masukan
guna penulisan makalah yang akan datang sehingga menjadi lebih baik lagi.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca
pada umumnya.
Bekasi,06 Februari 2016
PENYUSUN
Daftar Isi
Kata
Pengantar................................................................................................
i
Daftar Isi........................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang.........................................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................
2
1.3 Tujuan
Penulisan......................................................................................
2
1.4 Manfaat Penulisan....................................................................................
2
BAB II LATAR BELAKANG
2.1 Pengertian Masalah
Sosial………………................................................3
2.2
Pembahasan.............................................................................................
3
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan...............................................................................................4
3.2
Saran.........................................................................................................4
Daftar
Pustaka.................................................................................................5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Sejak manusia mulai hidup bermasyarakat, maka sejak saat itu
sebuah gejala yang disebut masalah sosial berkutat didalamnya. Sebagaimana
diketahui, dalam realitas sosial memang tidak pernah dijumpai suatu kondisi
masyarakat yang ideal. Dalam pengertian tidak pernah dijumpai kondisi yang
menggambarkan bahwa seluruh kebutuhan setiap warga masyarakat terpenuhi,
seluruh prilaku kehidupan sosial sesuai harapan atau seluruh warga masyarakat
dan komponen sistem sosial mampu menyesuaikan dengan tuntutan perubahan yang
terjadi. Dengan kata lain das sein selalu tidak sesuai das sollen.
Pada jalur yang searah, sejak tumbuhnya ilmu pengetahuan
sosial yang mempunyai obyek studi kehidupan masyarakat, maka sejak itu pula
studi masalah sosial mulai dilakukan. Dari masa ke masa para sosiolog
mengumpulkan dan mengkomparasikan hasil studi melalui beragam perspektif dan
fokus perhatian yang berbeda-beda, hingga pada akhirnya semakin memperlebar
jalan untuk memperoleh pandangan yang komprehensif serta wawasan yang luas
dalam memahami dan menjelaskan fenomena sosial. Buku ini hadir dengan fokus studi
masalah sosial yang sekaligus memuat referensi dan rekomendasi bagi tindakan
untuk melakukan penanganan masalah. Di negara-negara berkembang, tindakan untuk
melakukan perubahan dan perbaikan dalam rangka penanganan masalah sosial
menjadi perhatian yang sangat serius demi kelangsungan serta kemajuan bangsanya
menuju cita-cita kemakmuran dan kesejahteraan. Terkait hal itu, pembahasan
mengenai berbagai perspektif sosial, identifikasi melalui serangkaian unit
analisis serta pemecahan masalah yang berbasis negara dan masyarakat menjadi
tema-tema yang diulas secara teoritis dalam makalah ini.
Masalah sosial menemui pengertiaannya sebagai sebuah kondisi
yang tidak diharapkan dan dianggap dapat merugikan kehidupan sosial serta
bertentangan dengan standar sosial yang telah disepakati. Keberadaan masalah
sosial ditengah kehidupan masyarakat dapat diketahui secara cermat melalui
beberapa proses dan tahapan analitis, yang salah satunya berupa tahapan
diagnosis. Dalam mendiagnosis masalah sosial diperlukan sebuah pendekatan
sebagai perangkat untuk membaca aspek masalah secara konseptual. Eitzen
membedakan adanya dua pendekatan yaitu person blame approach dan system blame
approach. Person blame approach merupakan suatu pendekatan untuk memahami
masalah sosial pada level individu.
Person blame approach merupakan suatu pendekatan untuk
memahami masalah sosial pada level individu. Diagnosis masalah menempatkan
individu sebagai unit analisanya. Sumber masalah sosial dilihat dari
faktor-faktor yang melekat pada individu yang menyandang masalah. Melalui
diagnosis tersebut lantas bisa ditemukan faktor penyebabnya yang mungkin
berasal dari kondisi fisik, psikis maupun proses sosialisasinya. Sedang
pendekatan kedua system blame approach merupakan unit analisis untuk memahami
sumber masalah pada level sistem. Pendekatan ini mempunyai asumsi bahwa sistem
dan struktur sosial lebih dominan dalam kehidupan bermasyarakat. Individu
sebagai warga masyarakat tunduk dan dikontrol oleh sistem. Selaras dengan itu,
masalah sosial terjadi oleh karena sistem yang berlaku didalamnya kurang mampu
dalam mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi, termasuk penyesuaian
antar komponen dan unsur dalam sistem itu sendiri. Dari kedua pendekatan
tersebut dapat diketahui, bahwa sumber masalah dapat ditelusuri dari
”kesalahan" individu dan "kesalahan" sistem.
Mengintegrasikan kedua pendekatan tersebut akan sangat
berguna dalam rangka melacak akar masalah untuk kemudian dicarikan
pemecahannya. Untuk mendiagnosis masalah pengangguran misalnya, secara lebih
komprehensif tidak cukup dilihat dari faktor yang melekat pada diri penganggur
saja seperti kurang inovatif atau malas mencari peluang, akan tetapi juga perlu
dilihat sumbernya masalahnya dari level sistem baik sistem pendidikan, sistem
produksi dan sistem perokonomian atau bahkan sistem sosial politik pada tingkat
yang lebih luas. Masyarakat Dan Negara Parillo menyatakan, kenyataan paling
mendasar dalam kehidupan sosial adalah bahwa masyarakat terbentuk dalam suatu
bangunan struktur. Melalui bangunan struktural tertentu maka dimungkinkan
beberapa individu mempunyai kekuasaan, kesempatan dan peluang yang lebih baik
dari individu yang lain.
Upaya pemecahan sosial sebagai muara penanganan sosial juga
dapat berupa suatu tindakan bersama oleh masyarakat untuk mewujudkan suatu
perubahan yang sesuai yang diharapkan. Dalam teorinya Kotler mengatakan, bahwa
manusia dapat memperbaiki kondisi kehidupan sosialnya dengan jalan
mengorganisir tindakan kolektif. Tindakan kolektif dapat dilakukan oleh
masyarakat untuk melakukan perubahan menuju kondisi yang lebih sejahtera.
Kebermaknaan suatu studi termasuk studi masalah sosial disamping ditentukan
oleh wawasan teoritik dalam menjelaskan gejala dan alur penalaran dari berbagai
proposisi yang dihasilkan, juga sangat ditentukan oleh bagaimana studi itu
dapat memberikan manfaat bagi kehidupan. Setidaknya seperti itulah muatan
optimisme yang di kehendaki penulis makalah ini.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah masalah sosial ini
adalah :
1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan masalah sosial,
batasan dan pengertiannya.
2. Menjelaskan apa itu klasifikasi maslah sosial dan
sebab-sebabnya.
3. Menjelaskan ukuran-ukuran sosiologi terhadap masalah
sosial.
4. Menjelaskan beberapa masalah sosial penting.
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah mahasiswa mengerti
dan memahami pengertian masalah sosial, batasan, klasifikasi masalah sosial dan
sebab-sebabnya, dapat mengetahui ukuran-ukuran sosiologi terhadap
masalah-masalah sosial serta mampu memberikan contoh masalah sosial penting.
BAB II
PEMBAHASAN
MASALAH SOSIAL
A. Pengertian Masalah Sosial
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian dari kata
masalah adalah persoalan, sesuatu yang harus diselesaikan. Sedangkan
kata sosial adalah berkenaan dengan khalayak, dengan masyarakat, dengan umum. Menurut Soerjono Soekanto, masalah sosial adalah suatu
ketidaksesuaian antara unsur-unsurkebudayaan atau masyarakat,yang membahayakankehidupan kelompok sosial.Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada,dapat menimbulkan gangguan
hubungan sosial seperti
kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang
mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat
menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya
masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan
khusus seperti tokoh masyarakat,pemerintah,organisasi sosial,musyawarah masyarakat,dan lain sebagainya.Blumer (1971) dan Thompson (1988) mengatakan
bahwa yang dimaksud dengan masalah sosial adalah suatu kondisi yang dirumuskan
atau dinyatakan oleh suatu entitas yang berpengaruh yang mengancam
nilai-nilai suatu masyarakat sehingga berdampak kepada sebagian besar anggota masyarakat
dan kondisi itu diharapkan dapat diatasi melalui kegiatan bersama. Entitas
tersebut dapat merupakan pembicaraan umum atau menjadi topik ulasan di media massa, seperti televisi, internet, radio dan surat kabar.Senada
dengan hal pendapat tersebut, Rubington dan Winbergmen definisikan masalah sosial sebagai berikut: “Social problems as an alleged situation that is incompaible with the values of significant
number of people who agree that action is needed to alter the situation”.
Definisi tersebut menyebutkan bahwa masalah sosial yang diduga dan dianggap oleh banyak
orang bertentangandengan nilai,sehingga mereka setuju adanya tindakan
untuk mengatasi atau
menghilangkan situasi tersebut.
Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka terdapat
berbagai unsur dari pengertian masalah sosial, yaitu:
1. Situasi
Masalah sosial merupakan
suatu situasi yang diduga
atau dianggap
mengganggu atau tidak menyenangkan orang lain. Situasi
bermasalah juga
dapat menggambarkan
adanya ketimpangan atau
kesenjangan antara
situasi yang diharapkan dengan situasi nyata.
2. Orang
Dalam masalah sosial paling tidak terdapat tiga pihak yang
terlibat. Pihak
pertama adalah orang yang memahami masalah sosial atau
melakukan
pelanggaran (client).
Pihak kedua adalah orang
yang menjadi korban
masalah tersebut
(victim). Pihak ketiga adalah
orang yang berkaitan
dengan permasalahan dan menilai situasi tersebut sebagai
situasi yang
bermasalah.
3. Norma dan nilai
Dalam masalah sosial terdapat norma dan nilai yang
dilanggar, padahal
norma dan nilai seharusnya dijunjung tinggi dan dijadikan
landasan dalam
berperilaku. Jadi, kalau ada individu yang melanggar norma
dan nilai,
maka individu lain akan beraksi terhadap pelanggaran
tersebut.
4. Tindakan
Jika ada masalah sosial, maka orang mengharapkan ada tindakan untuk
menghadapi dan memecahkan masalah sosial tersebut. Tindakan
tersebut
dapat dilakukan oleh mereka sendiri atau pihak lain.
Jadi yang memutuskan bahwa sesuatu itu merupakan masalah
sosial atau
bukan, adalah masyarakat yang kemudian disosialisasikan
melalui suatu entitas. Dan
tingkat keparahan masalah sosial yang terjadi dapat diukur
dengan membandingkan
antara sesuatu yang ideal dengan realitas yang terjadi (Coleman
dan Cresey, 1987).
Contohnya adalah masalah kemiskinan yang dapat didefinisikan
sebagai
suatu standar tingkat hidup yang rendah, yaitu
adanya suatu tingkat kekurangan
materi pada sejumlah atau segolongan orang dibandingkan
dengan standar kehidupan
yang umum berlaku di masyarakat yang bersangkutan (Suparlan,
1984).
Dan untuk memudahkan mengamati masalah-masalah sosial, Stark
(1975)
membagi masalah sosial menjadi 3 macam, yaitu:
1. Konflik dan kesenjangan
Seperti kemiskinan, kesenjangan, konflik antar kelompok,
pelecehan
seksual dan masalah lingkungan.
2. Perilaku menyimpang
Seperti kecanduan obat terlarang, gangguan mental,
kejahatan, kenakalan remaja dan kekerasan pergaulan.
3. Perkembangan manusia
Seperti masalah keluarga, usia lanjut, kependudukan (seperti
urbanisasi) dan kesehatan.
B. Perbedaan Masalah Sosial dengan Masalah Masyarakat
Masalah sosial (problem sosial) tidak sama dengan masalah masyarakat (problem masyarakat).
Perbedaanya adalah sebagai berikut :
1. Masalah sosial (problem sosial)
Masalah sosial
menyangkut analisis tentang berbagai
macam gejala didalam kehidupan masyarakat, yaitu nilai sosial
dan moral.
Masalah sosial dapat dibedakan menjadi empat faktor, yaitu :
a. Masalah ekonomi,
seperti kemiskinan, galandangan,
pengangguran dan pengemis;
b. Masalah biologi, seperti busung lapar, muntaber, tipus,
kolera, dan
disentri;
c. Masalah psikologi, seperti penyakit saraf
(neurosis), penyakit
jiwa, bunuh diri;
d. Masalah kebudayaan,
seperti perceraian, kenakalan remaja,
kejahatan, konflik sosial, dan konflik keagamaan.
2. Masalah masyarakat (problem masyarakat)
Masalah masyarakat
menyangkut keabnormalan dalam masyarakat.
Contohnya, harga alat tulis menjadi mahal menjelang tahun
ajaran baru
atau harga bahan pokok menjadi mahal menjelang hari besar
agama.
C. Sebab-Sebab Masalah Sosial
Masalah-masalah sosial dapat disebabkan oleh :
1) Adanya pengurangan
atau pembatasan sumber-sumber
alam dan polusi;
2) Adanya persoalan-persoalan
penduduk, seperti bertambah atau
berkurangnya penduduk, pembatasan kelahiran, dan migrasi;
3) Persoalan seperti urbanisasi dan pengangguran;
4) Persoalan hubungan minoritas dengan mayoritas,
pendidikan, politik,
pelaksanaan hukum, agama, pengisian waktu luang, dan
kesehatan masyarakat.
D. Beberapa Masalah Sosial
Dewasa ini, banyak
sekali masalah sosial yang
kita jumpai dalam
masyarakat. Beberapa masalah sosial tersebut adalah :
1) Kemiskinan
Kemiskinan sesuai dengan
taraf kehidupan kelompok dan
juga tidak mampu memanfaatkan
tenaga mental dan fisiknya
dalam kelompok Tersebut.Kemiskinan dianggap
sebagai masalah sosial apabila
perbedaan kedudukan ekonomi para
warga masyarakat ditentukan
secara tegas. Sebab-sebab timbulnya
kemiskinan adalah salah satu
lembaga kemasyarakatan tidak berfungsi
dengan baik, yaitu lembaga
kemasyarakatan dibidang ekonomi.
Kepincangan tersebut menjalar
ke bidang lainnya, misalnya pada kehidupan keluarga.adalah suatu kondisi ketika
seseorang yang tidak sanggup memelihara dirinya.
2) Kejahatan/Kriminalitas
Menurut E.H.Sutherland, seseorang berprilaku
jahat dengan cara yang sama dengan perilaku yang tidak jahat.
Artinya, perilaku jahat dipelajaridalam interaksi
dengan orang lain. Kejahatan
ada dua macam, yaitu
sebagai berikut :
a) White collar crime, yaitu kejahatan yang dilakukan oleh
penguasa atau para pejabat didalam menjalankan peran dan fungsinya.
b) Blue collar crime, yaitu kejahatan yang cenderung
dilakukan oleh golongan strata rendah.
3) Disorganisasi Keluarga
Adalah perpecahan dalam keluarga sebagai suatu unit, karena
anggota-anggotanya gagal memenuhi
kewajibannya sesuai dengan peranan
sosialnya.
4) Masalah generasi muda dalam masyarakat modern
Masalah yang sering muncul dalam generasi muda, antara lain:
a) Perbedaan kedewasaan sosial dengan kematangan biologis;
b) Transisis norma lama dan norma baru
c) Kurang kasih sayang karena kurang perhatian dari orang
tua karena kesibukan mencari nafkah di luar rumah.
5) Perang
Perang merupakan suatu bentuk pertentangan karena setiap
kali diakhiri dengan suatu akomodasi
berupa perang dingin. Dengan
demikian akomodasi mungkin bisa menghasilkan kerjasama seperti
dalam bentuk organisasi-organisasi internasional, dan organisasi pertahanan.
6) Pelanggaran terhadap norma-norma masyarakat
Contoh macam-macam pelanggaran norma-norma masyarakat, antara lain:
a) Pelacuran
Merupakan pekerjaan yang bersifat menyerahkan diri kepada umum untuk melakukan perbuatan-perbuatan seksual dengan harapan mendapatkan upah.
Merupakan pekerjaan yang bersifat menyerahkan diri kepada umum untuk melakukan perbuatan-perbuatan seksual dengan harapan mendapatkan upah.
b) Delikuensi anak
Meliputi pencurian,
perampokan, pencopetan, penganiayaan, pelanggaran
susila, dan penggunaan obat-obat terlarang, atau kebut- kebutan.
c) Penyimpangan seksual
Seperti homoseksual, yaitu
laki-laki yang secara seksual
tertarik kepada sesama laki-laki
dan lesbian, yaitu wanita
yang secara seksual tertarik sesama wanita.
7) Masalah kependudukan
a) Penyebaran penduduk yang tidak merata;
b) Kenaikan angka kelahiran tinggi.
8) Masalah lingkungan hidup
Pencemaran linkungan, baik pencemaran air, udara, suara, dan
sosial.
9) Birokrasi
Adalah organisasi yang bersifat hierarkis yang ditetapkan
secara rasional untuk mengkoordinasikan pekerjaan
orang-orang untuk kepentingan pelaksanaan tugas-tugas
administrative.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Perkembangan dunia di era globalisasi ini memang banyak
menuntut perubahan kesistem pendidikan nasional yang lebih baik serta mampu
bersaing secara sehat dalam segala bidang. Salah satu cara yang harus di
lakukan bangsa Indonesia agar tidak semakin ketinggalan dengan negara-negara
lain adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikannya terlebih dahulu.
Permasalahan sosial yang banyak terjadi di lingkungan
sekitar adalah masalah pengangguran. Pengangguran sekarang terjadi dimana-mana.
Hal ini disebabkan banyaknya para pencari kerja. Tetapi, sedikitnya lapangan
kerja yang tersedia. Itu hanya salah satu sebab terjadinya pengangguran. Contoh
sebab lain adalah Sumber Daya Manusia yang kurang berkualitas. Para generasi
muda sekarang lebih suka bemalas-malasan dan bermain dari pada belajar demi
menggapai masa depan. Sehingga di saat mereka dewasa karena tingkat pendidikan
mereka sangat rendah sehingga mereka kesulitan mencari pekerjaan dan akan
menjadi pengangguran Sehingga terjadi kemiskinan dan masalah social lainnya.
Kita harus berusaha mencapai hasil yang terbaik dalam hidup kita sehingga kita
akan menjadi manusia yang berkualitas dan dapat membantu mengurangi masalah
sosial yang ada di lingkungan sekitar kita.
Jadi permasalahan sosial yang terjadi di lingkungan
masyarakat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain : kemiskinan, tingkat
pendidikan rendah, tindakan kriminal, pengangguran, dan lain-lain. Masih banyak
faktor yang menyebabkan munculnya masalah sosial di masyarakat kita. Masalah
ini tidak hanya terjadi di Negara kita saja tetapi masalah ini terjadi sama
rata di seluruh pelosok dunia.
2. Saran
1. Kembali Kepada Jalan Allah dengan tuntunan Alquran dan
Sunnah.
2. Meningkatnya kualitas pendidikan berarti sumber daya
manusia yang terlahir akan semakin baik mutunya dan akan mampu membawa bangsa
ini bersaing secara sehat dalam segala bidang di dunia internasional.
3. Kita semua harus bekerja sama dalam mengatasi masalah
sosial yang sudah menjadi sorotan bagi kita. Dengan bersama, masalah akan lebih
cepat selesai. Apalagi dengan disertai prakek-praktek yang nyata, akan semakin
banyak orang sadar akan kehidupan sosial ini.
4. Melakukan perubahan dan perbaikan dimulai dari diri
sendiri dan lingkungan yang kondusif, setelah itu mengajak orang terdekat kita.
DAFTAR PUSTAKA